Bermimpi di Dua Dunia

by Senin, 21 November 2016


Mimpi banyak diartikan sebagai bunga tidur, banyak juga yang mengatakan bahwa mimpi itu tujuan. Sebagai bunga tidur, mimpi mampu menciptakan sebuah pengalaman bawah sadar yang sulit untuk disampaikan dengan kata-kata dan akal pikiran, terkadang mimpi-mimpi itu bergerak bagaikan keanehan-keanehan bumi yang sulit untuk dijelaskan. Tak heran banyak penafsir mimpi yang terlahir di era kesejagatan yang serba modern ini. Saat mentari mulai bersinar, mimpi-mimpi itu dengan cepat pergi bersama cahaya bintang & sinar bulan, tanpa jawaban mereka pergi dengan berbagai pertanyaan.  Saat itulah isi kepalaku mulai memetakkan kemana mimpi itu akan dilanjutkan. Mungkin ini salah satu dari beribu-ribu keterbatasan hati manusia yang tidak mampu menjadi dalang dalam peranan setiap wayangnya, tidak mampu menjadi pengemudi di  setiap perjalanannya. Ya, hanya bisa menyaksikan bagaimana waktu membuat semua itu berjalan seolah imajinasi menarik segala keistimewaan dunia nyataku kepada alam bawah sadar, tidak sanggup untuk melarikan diri dari berbagai paksaan sugesti.  Walapun seribu bintang menjadi saksi akan keindahan atau keburukan mimpi, tidak akan ada manusia lain yang mengerti bagaimana mimpi ini sesungguhnya terjadi.

Sebagai tujuan, mimpi menghadirkan harapan yang entah kapan akan pulang. Kata-kata penyemangat menjadi pelindung agar tujuan tidak segera angkat kaki dari sang pemimpi itu sendiri. Banyak motivator menjadi pasukan dan pengawal agar ambisi tidak hanyut terbawa oleh arus keputusasaan, tetapi untuk seorang pemimpi yang sudah angkat tangan itu saja tidak cukup untuk menyusun kembali tujuan-tujuan yang telah hilang. Katanya berusaha sekuat tenaga menjadi kunci mimpi itu bisa diraih, tetapi pada kenyataannya sekarang, kata-kata itu membuat manusia saling sikut menyikut mencapai tujuan dunia yang fana ini. Apakah takdir mampu ditaklukan oleh usaha?

Siang ini keindahan bunga tidur menghampiri kelelahanku, tidak mudah untuk memutuskan terbangun saat alur cerita yang diharapkan sedang berlangsung di alam bawah sadar. Kali ini bukan cahaya bintang & sinar bulan yang merenggut mimpi indahku, tetapi seruan dari rintikan hujan untuk mengajakku melihat guyurannya membasahi bumi pertiwi ini. Aku masih berharap agar mimpi itu terus berlanjut tanpa ada jeda yang memisahkan, tetapi sekuat apapun aku mencoba mimpi-mimpi itu hilang dan mungkin tidak akan kembali. Masih dalam lamunan aku ingat kembali bagaimana mimpi mampu merubah suasana hatiku, merubah warna hidupku, dan merubah awan di langit yg tadinya menghitam kini kembali cerah seperti biasanya.  Sadar betul ini hanya sekedar mimpi maka aku nikmati setiap alurnya. Mungkin ini cara Tuhan menjawab setiap harapanku dan mencoba menyampaikan bahwa semua itu tidak sebaiknya terjadi di dunia nyata.  Dunia nyata yang penuh dengan realiti dan logika mungkin tidak seimbang dengan mimpi-mimpiku tadi, mungkin ini juga mengapa mimpi sebagai bunga tidur lebih diharapkan kedatangannya dibandingkan mimpi sebagai tujuan, mereka lebih indah di dunia semu sana dan lebih berkawan dengan imajinasi ini, walau terkadang terlihat lebih rumit dijelaskan oleh penalaran. Namun tujuan? mereka memaksakan kecepatan, ketepatan dan keyakinan menjadi sahabat manusia, jika itu semua terlalu lama menjadi angan-angan mereka akan pergi dengan menyisakan penyesalan di saat kegagalan datang. Ini yang menjadi alasanku tidak menjadi seorang pemimpi seperti manusia lain diluar sana, terlalu beresiko dan angkuh. Memaksimalkan hidup, waktu dan keadaan menjadi kunciku saat ini, karna hidup panjang tidak dapat aku perkirakan dan aku tidak tahu tujuan atau kematian kah yang lebih dahulu menjadi takdirku. Ternyata lamunan telah mengambil sebagian waktuku di sore ini, berangan-angan tentang bunga tidur dan dunia semunya membuat waktu di dunia nyataku terasa 2x lebih cepat berlalu, haruskah manusia bersahabat dengan bunga tidur dan dunia semu? Dengan begitu waktu dan takdir tidak mampu ditaklukan oleh usaha, dan juga manusia tidak akan saling sikut menyikut dalam berkehidupan ini,  karna mereka akan tertidur pulas dan mencapai tujuannya di dunia semu sana tanpa saling melukai.




Sumber Foto : https://www.pinterest.com/moodycollective/