Coretan April

by Rabu, 24 April 2019



10 April 2019

Pada tengah diantara malam
Lekuk bibirmu aku abadikan
Mata sudah memohon untuh terpejam
Namun bahagiaku seolah menahan
Lihatlah detik terus berdetak dengan pelan
Merajah wajahmu diantara bintang dan bulan
Menyurat namamu yang sempat aku rundingkan dengan Tuhan
Angkasa tertawa
Katanya bintang jatuh sulit mendaulat doa
Sudah tahu tidak akan terbina
Aku malah terus meminta bahagia kita mengguncangkan seisi jagat raya


Pergi

Kini kita tidak lagi berada di buana bumi yang sama
Dermaga sudah kau tinggalkan sejak lama
Sedu merangkaki setiap bait-bait sajaku
Membawa gulana untuk menggeledah jejakmu
Meski pergimu mendatangkan pilu
Meski tujuanmu bukan aku
Kan ku simpan memori sebagai bukti
Bahwa kita pernah saling bergulat menghancurkan emosi 
Pernah saling mengisi sepi dalam hati 
Semoga kepergian menjumpai apa yang kau cari



Benteng-Benteng



Petang datang mengendapkan surya 
Bumi kembali elok menyambut gulita
Kota kembali sepi bila gelap menghampiri
Benteng-benteng menjulang indah
Berlomba menembus cakrawala 
Memisahkan antara kota dan desa
Menjarakkan antara jiwa yang lara

Benteng-benteng itu jahil
Sulit kita koyak-koyak
Sungkar untuk diderai
Tapi masih kita permasalahkan

Benteng-benteng itu lucu
Berhasil memulaukan rasa untukmu
Kita hari ini semakin berjarak
Nasib terus berkata sarak

Apa boleh buat?
Aku hanya menyimak jalanan takdir
Dan berharap petang menghancurkan gawir
Agar kamu tidak sulit untuk pulang atau hanya sekedar mampir