Keseimbangan Alam

by Selasa, 05 Mei 2015



Bekunya hati ini, dinginnya perasaann ini, dan terdiamnya mulut ini. Saat tak ada seseorang yang mengisi atau seringkali manusia menyebutnya dengan kata “teman”. Yah, teman yang mampu membuat hari-hari ku menjadi sangat berwarna, teman-teman yang selalu memegang erat tangaku agar aku tak terjatuh, teman-teman yang selalu menegurku ketika aku salah, dan teman-teman yang ada ketika aku benar-benar rapuh. Mengapa aku berkata demikian? Karna aku merasakan ketulusan dari setiap perlakuan teman-temanku dan aku nyaman bila di dekat mereka. Tetapi aku dan mereka semua hanya manusia biasa, ada kalanya aku dan mereka berbeda pendapat dan sesekali sebuah percecokan selalu ada.
Setiap manusia di ciptakan berbeda-beda dan unik, tetapi manusia juga diciptakan bertemu dengan mereka-mereka yang membuatnya bahagia. Ketika pertama kali aku bertemu dengan manusia lain, terkadang aku berfikir bahwa aku tidak cocok dengan manusia-manusia baru itu. Perbedaan pemikiran, perbedaan tujuan, dan perbedaan tingkah laku. Tapi setelah aku sadar pertemanan itu bukan di ukur dari seberapa cocoknya permikiranku, persamaan tujuanku dan persamaan tingkah laku dengan manusia-manusia baru. Melainkan ketulusan untuk saling memahami pemikiran, memberikan jalan untuk mencapai tujuan dan ketulusan dalam menyeimbangkan tingkah laku yang berbeda.

Memang sulit menemukan manusia yang tulus, tetapi aku berusaha memberikan hatiku yang tulus kepada siapapun, karna hati tidak akan selamanya beku jika disentuh oleh ketulusan.

Sumber foto :  http://2.bp.blogspot.com/