Alunan Kehidupan

by Selasa, 12 Mei 2015



Sebagian orang tidak bisa membuka "alunan kehidupannya" untuk sembarangan manusia, memberikan perhatiannya untuk manusia baru yang ia temui dan memberikan senyuman indahnya untuk manusia yang jelas2 telah memberikan perhatiaan lebih untuknya. 
Ya, aku termasuk dari sekawanan orang tadi. Aku bukanlah manusia yang mudah membuka "alunan kehidupanku" untuk manusia baru yang datang di dalam setiap jarum jam yang berputar. Entah aku harus menyebutnya kekurangan atau kelebihanku. Sebetulnya akhir2 ini telah ada yang mampu membuka "alunan kehidupan" ini, dia yang menyebut namaku dengan lembutnya, dia yang selalu mengerti setiap kata yang aku keluarkan, dan dia yang selalu sabar menghadapi aku yang bisa dibilang terlalu berambisius. Dia sebetulnya hanya orang biasa tapi entah kenapa aku sangat menyukai cara dia memanggil namaku dengan lembutnya. 
Dari beberapa manusia baru yang hadir, aku memilihnya. Karna aku tahu bahwa dia hanya memberikan pandangannya untukku, mungkin sebagian dari manusia baru itu menjadikan aku pilihan pertama dan mempunyai pilihan kedua untuk mengisi "alunan kehidupannya" yang kosong. Kita memutuskan untuk tidak membuat sebuah komitmen karna kita tahu hubungan yang akan kita jalani mampu melukai hati "kupu-kupu" yang terbang dengan indahnya. Dari awal aku memang tidak terlalu mengharapkan lebih dari setiap perlakuan "manusia2 baru", karna aku sangat paham bahwa setiap "memberikan harapan berarti siap untuk dikecewakan".
Setelah aku melepaskannya aku sadar bahwa aku membutuhkannya bukan mencintainya.

Sumber foto :  The Voice Of Nation