Di dalam Hitam & Putih

by Selasa, 12 April 2016


Tinta hitam telah menyentuh kertas putih yang saat ini aku amati, goresan kecil membuat kertas itu tak putih lagi. Hitam dan putih dua buah warna yang memiliki arti tersendiri di hati manusia-manusia di bumi ini. Beberapa manusia berpikir bahwa putih itu sesuatu yang suci dan indah, sedangkan hitam menggambarkan sesuatu yang menyeramkan dan berbau negatif. Tetapi menurut aspek psikologi warna, putih memiliki makna kejujuran, kedamaian dan kehampaan, sedangkan hitam memiliki makna kekuatan, keangkuhan dan penyesesalan. Bukankah hitam dan putih ditakdirkan bersama? walapun memiliki banyak perbedaan tetapi Tuhan telah menciptakan mereka dengan penuh utilitas.

Aku sendiri terkadang melihat bahwa kehidupan ini seperti hitam dan putih, sama halnya dengan buruk dan baik, terluka dan bahagia, kebencian dan cinta, itu semua telah tergambar jelas, tetapi jika hitam dan putih saling membaur bukankah akan menciptakan warna baru? Ya, abu-abu!
Ada beberapa hal yang terlihat abu-abu, seperti tujuan dan harapan? penantian dan pengorbanan? atau kesempatan dan kesetiaan? Sesuatu seperti itu sulit untuk di mengerti, manusia tidak tahu seperti apa akhir dari sebuah penantian, pengorbanan dan beberapa hal abu-abu lainnya, itu terlalu abstrak.

Hari ke sebelas di bulan April ini membuat aku menyandang status sebagai manusia "terabu-abu", bagaimana tidak? pengorbanan telah banyak aku lakukan, penantian telah sering aku lakukan dan harapan telah tergantung di setiap langkah kaki yang selalu aku pijakan. Tetapi itu semua membuat aku berlega hati, untung saja proses yang selama ini aku lakukan tidak mendorong tubuh ini ke lubang hitam. Mungkin warna putih sedikit aku tuangkan ke dalam kehidupan ini, misalnya cinta. Cinta memang suci bagaimanapun akhirnya, cinta selalu membawa kenangan indah dan pembelajaran yang berpengaruh kepada pribadi yang akan datang, tetapi untuk memulai dan menjalani nya warna hitam selalu ada di sudut warna putih, ketika aku bergerak berbelok sedikit cinta yang putih akan berbaur dengan warna yang hitam dan menciptakan cinta yang abu-abu. Terlepas dari itu semua aku juga pernah merasakan kehidupan yang berwarna hitam, seperti kebenciaan. Itu mungkin sifat manusiawi yang membuat mata hati gelap dan penuh dengan emosi, tetapi semua itu mengajarkan aku menjadi pribadi yang saat ini.

Ternyata bermain dengan warna abu-abu tidak terlalu buruk, ini hanya masalah waktu dan kepercayaan, karna segala sesuatu telah teragendakan, manusia hanya perlu berserah diri dan percaya bahwa Tuhan tidak bermain dadu.

Sumber Foto : https://vsco.co/vsco/journal/