Pancaran yang
keluar dari matanya, suara yang lembut terdengar dari mulutnya, dan ketulusan
yang ku rasakan dari hatinya. Ya, dia seorang “maskot hati” ini, yang selalu
membuat detak jantungku terus berdetak dengan kencanganya, yang membuat tubuhku
kaku ketika di dekatnya. Sehingga rumput-rumput itu selalu mentertawakanku
ketika aku melalukan hal bodoh didepanya. Aku terkadang bertanya-tanya,
siapakah dia? Mengapa dia mampu membuatku seperti ini? Apa yang membuat dia
berbeda dengan manusia lainnya?
Awalnya aku
hanyalah gantungan kunci yang hanya terlihat bagi orang-orang yang membuka
pintu, tetapi ketika dia berada di dekatku, aku bagaikan lonceng pintu yang
selalu orang-orang dengar ketika ada yang membuka pintu. Entah apa perasaan
ini, mungkinkah hanya kebahagiaan sesaat atau kebahagian yang akan ku rasakan
sampai akhir. Aku menyukainya sejak aku datang ketempat ini, dia yang selalu
membaca buku dan meminum segelas kopi hangat, dia yang selalu tersenyum ketika
membaca bukunya dan dia yang selalu lembut meneguk setiap air di dalam
gelasnya.Aku yang hanya bisa melihat dia dari kursi ini, aku tidak pernah
melihat manusia setulus hatinya ketika dia tersenyum. Dia tidak banyak bicara,
satu kata yang pernah aku dengar dari mulut manisnya yaitu kata “cinta”. Ketika
dia membaca buku dengan kerasnya dia mengatakan kata “cinta” yang ada di buku
itu, kemudian aku menengok ke arahnya dan entah kenapa hatiku berdetak dengan
kencang saat memandangnya.
Mungkin dia tidak
tahu akan keberadaanku, ya karna aku hanya terlihat oleh mereka yang bisa
melihatku. Dan setelah aku melihat kursi itu berulang-ulang, aku tersadar dia
hanyalah bagian dari ilusiku dan aku hanyalah sebagian nyawa dari buku-buku
yang selalu ia baca.
Sumber foto : http://cdn.pcwallart.com/
Sumber foto : http://cdn.pcwallart.com/