Rintihan Sang Figur

by Minggu, 22 November 2015


Dari sekian banyaknya manusia di tempat ini, aku memutuskan hanya menjadi pemeran pendukung  diantara drama2 yg mereka mainkan, lucu bukan? Aku yg mereka abaikan dgn sukarelanya memberikan waktu untuk merangkai kenangan mereka. Walaupun angin saat ini begitu kencang dan mendinginkan, manusia2 itu tertawa dan bahagia dengan bebasnya. Mungkin saat ini aku hanya menatap ponsel yang aku genggam dan menggerak-gerakan jemariku, tetapi aku merasakan begitu hangat dan tenangnya sekumpulan manusia2 itu. Pemeran pendukung sepertiku memang hanya menjadi latar belakang sebuah cerita tak berujung mereka nanti. Kostum yang saat ini aku gunakan hanya nada dari hentakan jemari2ku dan propertinya sebuah waktu yang akan menghentikan keasyikan mereka.

Aku mulai menikmati adegan demi adegan yang aku jalani, walau hanya terdiam dan tak menyapa, tetapi orang2 sepertiku sangat dibutuhkan oleh pemeran utama seperti mereka. Tidak terbayangkan bukan? Bila pemeran pendukung tak memerankan perannya, mereka akan menatap sebuah panggung yang kosong dan hati mereka gugup tak terarah, memandang langit dengan bertanya2, atau bahkan merekapun bertanya kepada semut2 yg berbaris dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Ini pertama kalinya aku menjadi pemeran pendukung, hampir setiap saat aku menjadi pemeran utama. Dan jujur saja aku tidak terlalu memperdulikan manusia2 disekitarku atau pemeran pendukung itu tadi, aku terlalu asyik dengan peranku, tertawa bersama "oksigen2ku", menyusun setiap jalan masa depanku dan tentunya mendongeng buku lama yang berdebu dan penuh dengan serangkaian cerita indah.
Esok, lusa atau selamanya aku harus menjadi pemeran utama, bukan aku yang memutuskan tetapi waktu dan takdir telah menetapkanku menjadi pemeran utama tanpa kostum dan properti tetapi hanya ekspresi, dialog dan bahasa tubuh yang "mereka" inginkan. 


Aku hari ini bahagia, beginikah rasanya menjadi bagian dari kehidupan manusia lain? Inikah panggung yang manusia2 lain mainkan? Dan haruskah aku memberikan kostum yang saat ini aku dekap? Agar mereka merasakan inilah kebahagian yang sesungguhnya.

Jika harus memutar waktu, aku akan melihat manusia2 yg aku abaikan dan beribu2 terimakasih aku sampaikan, karna mereka telah rela menjadi bagian dari serangkaian cerita yg akan aku bukukan dalam sebuah kata yaitu "kenangan".

Sumber Foto : https://jlucasphotography.wordpress.com/