Takdir dan waktu...
Secara tidak sadar manusia sering menyalahkan keduanya. Waktu yang mungkin tidak tepat atau menyalahkan jalan takdir yang terlalu "menanjak". Prihatin ! Satu kata yang mungkin sesuai untuk kondisi seperti ini.
Mengapa?
Tuhan selalu menetapkan waktu dengan tepat, tidak ada "kebetulan" atau "waktu yg tidak tepat", mana mungkin Sang Kuasa membuat waktu tidak tepat, dan mana mungkin ada kesalahan didalamnya.
Secara tidak sadar manusia sering menyalahkan keduanya. Waktu yang mungkin tidak tepat atau menyalahkan jalan takdir yang terlalu "menanjak". Prihatin ! Satu kata yang mungkin sesuai untuk kondisi seperti ini.
Mengapa?
Tuhan selalu menetapkan waktu dengan tepat, tidak ada "kebetulan" atau "waktu yg tidak tepat", mana mungkin Sang Kuasa membuat waktu tidak tepat, dan mana mungkin ada kesalahan didalamnya.
Lalu apa yang salah dengan AKU yg mengeluh2kannya?
Ini hanya masalah cara pandang.
Cara pandang yang seperti apa?
Jika "ENGKAU" diberikan 2 pilihan antara uang 50ribu dengan 100ribu mana yg akan "ENGKAU"pilih?
Tentunya aku memilih 100ribu, setengahnya akan aku gunakan untuk membeli makanan dan setengahnya lagi akan aku gunakan untuk membeli minuman. Bagaimana denganmu?
Aku juga tentu akan memilih 100ribu. Tetapi aku berbeda denganmu. 20ribu akan aku gunakan untuk membeli makanan dan minuman, 20ribu aku gunakan untuk membeli bahan makanan untuk keluargaku, 10ribu akan aku gunakan untuk mereka yang mungkin tidak seberuntungku, dan setengahnya lagi... aku akan simpan...mungkin suatu saat aku membutuhkannya karna ini saja sudah cukup.
Dialog diatas menggambarkan dua sosok manusia yg mempunyai cara pandang yang berbeda.
Waktu, pilihan dan kebahagiaan yang "sama". Tetapi suatu saat mana yang sekiranya akan mengeluh karna "sesuatu" yang diberi telah hilang dengan cepatnya. Ya ! Orang pertama, mengeluh2kan dan menganggap bahwa takdir tidak adil yang sebetulnya kesalahan terletak pada dirinya.
Waktu, pilihan dan kebahagiaan yang "sama". Tetapi suatu saat mana yang sekiranya akan mengeluh karna "sesuatu" yang diberi telah hilang dengan cepatnya. Ya ! Orang pertama, mengeluh2kan dan menganggap bahwa takdir tidak adil yang sebetulnya kesalahan terletak pada dirinya.
Hari ini aku membahas topik mengenai "cara pandang manusia" dengan sahabat karib yang selalu berfikir positif. Bertoleransi terhadap sifat manusiawi ini membuat aku lupa akan "daratan". Begitu banyak kesalahan di dalam diri ini, kurangnya bersyukur dan terlalu banyak mengeluh2kan membuat aku prihatin ketika "bercermin". Mengubah cara pandang salah satu cara lebih mensyukuri hidup ini.
Memperbanyak bersyukur membuat tenang hati ini. Dan mendekatkan diri denganNya membuat terbuka mata ini.
Sifat manusiawi memang selalu menghampiri karna manusia bukan Nabi tapi ingat tetapkan hati kepada ilahi, syukuri hidup ini, dan kalahkan rasa ego di dalam diri ini karna menjadi lebih baik tentunya akan mendatangkan sesuatu yang mengubah negri ini.
Sumber Foto : https://hiveminer.com/Tags/bicycle,pista/Timeline
